Jumat, 17 Juli 2015

Kritik Novel Cinta Sang Pialang

Oleh Ernie Elu Wea

ernie elu wea
Profisiat Kae Agustinus Tetiro, Novel sudah saya baca, sebuah permulaan yang sangat luar biasa dan tentunya sebuah keberanian yang patut diapresiasi. Sebagai pribadi yang mengenal seorang ka’e Gusti tentu tidak meragukan lagi bagi saya.

Cukup menggelitik bagi saya ketika membaca judulnya, Cinta Sang Pialang, yang kemudian membawa ke pikiran saya bahwa ini pasti tentang kisah cinta seorang Pialang Saham atau orang yang bergelut di bidang Pasar Modal.

Cinta sebagai sebuah ‘Kisah Cinta’ dan Pialang sebagai sebuah ‘profesi’. Tentu menarik bagi saya pribadi untuk membaca karena saya pernah bersama-sama dengan kae Gusti bergelut di dunia Jurnalistik pasar modal atau yang orang sering bilang kita ‘Wartawan/Jurnalis Bursa’.


Kalau Bung JJR (Julius Jera Rema), pengkirik lain, lebih mengkritisi soal Cinta, kritik saya terhadap penulisan Novel ini terletak di Pialang sebagai Profesi dari seorang Bastian. Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi Pialang adalah perantara dalam jual beli, makelar.

Pialang adalah individu atau perusahaan yang bertindak sebagai perantara jual dan beli atas efek-efek yang diterbitkan oleh perusahaan.

Atau mengacu pada Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, Pialang atau Perantara Pedagang Efek adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau Pihak lain.

Namun dalam narasi ini Bastian dalam bagian pertama (halaman 16) dikisahkan sebagai seorang investment banker, sementara pada bagian tengah, muncul Bastian sebagai seorang Pialang, ditegaskan dengan kalimat (halaman 39 dimana ‘pada puku 15:00 setiap harinya sibuk memperhatikan pasar, menganalisis beberapa keuntungan (gain/Profit)’.

Lalu di bagian akhir, pada (halaman 144) diceritakan Bastian segera balik ke Jakarta untuk advisor dan arranger untuk IPO saham Rumah Sakit, yang mana ini merupakan pekerjaan dari seorang Investment Banker (Manajer Investasi).

Lalu, yang dimaksudkan itu, Bastian yang seorang pialang atau Bastian yang seorang investment banker? Jika Bastian sebagai Seorang Pialang menjadi judul di novel ini maka ekspektasi saya sebagai pembaca adalah, muatan tulisan Bastian sebagai Pialang lebih banyak dalam narasi ini atau aktivitas Bastian sebagai seorang Pialang lebih ditonjolkan dalam novel ini.

Namun cerita dalam novel ini lebih menonjolkan Bastian sebagai Investment Banker. Bagi saya, tulisan ini inkonsisten. Judul novel ini tidak mewakili isi.

Saya berharap Pialang dalam Novel ini tidak disalah tafsir..Saya Tunggu Cinta Sang Pialang 2, Cinta Sang Pialang 3..Sukses Terus Ka’e..Salam Kompak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar