Jumat, 15 September 2017

anda ingin kaya? bertemu ibu Vivi sekarang!


Ada banyak cara untuk kaya atau paling tidak punya banyak uang. Di Nagekeo, masih banyak yang berpikir untuk kaya dengan main judi. Faktanya mereka tak pernah bisa kaya, sebaliknya yang banyak uang malah jatuh miskin gara-gara main judi.

Ibu Vivi yang punya nama lengkap Vinsensia Selvia Muga (kelahiran Boawae) adalah satu dari 3 orang NTT yang bekerja di bursa efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX). Anda yang punya naluri berjudi sebaiknya bertemu ibu Vivi.

Ada blog Bursa Efek Nagekeo, blog khusus bagi yang ingin kaya. Blog ini banyak bercerita tentang kiat-kiat jadi kaya dengan hanya membeli saham di bursa efek, tempat ibu Vivi bekerja itu.

Beli saham pada harga rendah lalu jual saat harga tinggi (naik) berarti uang anda bertambah. Ini cara menggandakan uang (investasi) yang paling favorit. Banyak uang namun sayang jika hanya taruh di bawah bantal atau simpan di bank karena bunga simpanan yang rendah.

Uang pun akan tergerus nilainya jika inflasi terus naik. Inflasi tinggi artinya harga-harga barang itu naik. Jika hari ini anda bisa beli beras 1 kilo dengan uang Rp10.000, mungkin bulan depan harga beras sudah naik jadi Rp12.000. Berarti uang anda tergerus Rp2.000. Anda butuh Rp2.000 lagi untuk beli beras 1 kilo itu.

Tapi ingat, investasi di saham punya risiko besar karena harga saham bisa turun. Maka butuh keberanian (nyali) untuk ambil risiko (risk taker) agar tidak nangis bombai. Pemain judi di kampung tidak pakai otak, karena main judi memang tak perlu mikir.

Tapi jual beli saham butuh otak yang encer. Artinya, anda tidak dipaksa untuk tebak-tebak atau berspekulasi liar. Jual beli saham itu bukan judi, karena anda bisa memilih saham yang memberi harapan untung (buying prospect).

Contoh, saham BRI saat beli pada 1 April 2005, hari pertama diperdagangkan di bursa efek, harga kala itu Rp2.875 per lembar. Tapi sekarang (15 September 2017) harga saham BRI sudah capai Rp15.300. Jual beli saham juga menarik karena anda bisa beli di pagi hari lalu jual di sore hari karena harga saham berubah setiap detik.

Saham Garuda Indonesia (GIAA) sebaliknya turun dari Rp620 per lembar pada 11 Februari 2011 jadi Rp338 pada Jumat kemarin. Singkatnya bisa dibilang, mereka yang invest di saham BRI menuai untung tetapi rugi bagi yang invest di saham Garuda.

Anda juga bisa beli saham Facebook, Twitter, atau Google di bursa efek Amerika. Atau saham Chelsea, klub sepak bola Inggris.

Situs Detiksport pernah melansir berita pada 9 Februari 2016 bahwa Saham MU melorot setelah seri lawan Chelsea. Ada situs yang menulis Saham barcelona anjlok menyusul berita pindahnya Neymar ke PSG.

Besok malam Chelsea akan bertarung versus Arsenal di liga premier. Dan kemarin, harga saham Chelsea naik sementara harga saham Arsenal turun. Ini artinya, pasar taruhan juga investors di bursa efek London lebih banyak yakin jika Chelsea akan melibas Arsenal.

Itulah dinamika pasar saham, lebih nyentrik, lebih populer, lebih canggih, dan mereka yang lebih pintar akan menikmati banyak uang kemudian jadi kaya raya.

Tinggi atau mahalnya harga saham Chelsea adalah cermin (refleksi) dari pintarnya pelatih Conte dan pemilik klub Roman Abramovich. Sejumlah 12.000 saham stadion Chelsea dipegang fansnya sendiri.

Klub Chelsea sering jadi jawara, maka harga saham Chelsea semakin mahal, fans Chelsea pun tambah kaya karena mereka sudah beli saham The Blues.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar